Rabu, 16 April 2014

kesehatan mental menurut teori psikoanalisis


n    Nama Kelompok: 
Fajarina Al Kautsar 18512134
Farah Farida Amany 12512759
Fitriah 13512016
Riandini Eko Putri 16512263
Siti Mayasari Kholkiyah 17512069




kesehatan mental menurut teori psikoanalisis

1.  Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Mahaesa, karenaNya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini membahas mengenai kepribadian sehat menurut psikoanalisa. Kami membahas mengenai biografi dan teorinya..
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Psikologi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca
  2. Latar Belakang
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko  Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Bagi freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Dalam psikoloi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai prose maupun lokasi.
Teori psikoanalisis ini telah mengarahkan kerja para ahli psikologi sosial pada sejumlah topik tentang tingkah laku sosial yang diselidiki dalam arti proses-proses ketidaksadaran. Sebagai contoh, tingkah laku agresi dipandang sebagai suatu manifestasi pembawaan sejak lahir yaitu yang disebut sebagai instink mati dalam ketidaksadaran. Contoh lainnya, prasangka dalam kelompok minoritas dipandang sebagai konflik individu pada masa kecil dengan orang tuanya yang kaku (otoriter) yang kemudian dicerminkan dalam ketidaksukaannya pada orang-orang dewasa yang tidak mirip dengan dirinya.
Didalam struktur kepribadian ada tiga tipe kepribadian yaitu id, ego, dan super ego. Id merupakan sistem yang tidak di sadari, maka semua ciri ketidaksadaran berlaku buat id, tidak terpengaruh oleh waktu, tidak mempedulikan realitas, tidak menyensor diri sendiri dan bekerja atas dasar prinsip kesenangan. Ego disamping bekerja atas dasar prinsip realitas, ego juga beroperasi atas dasar proses berpikir sekunder. Jadi, dalam menginterpretasikan realitas ego menggunakan logika, sedangkan supergo merupakan merupakan perkembangan dari ego. Sifat superego sama dengan id, dalam arti tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat, tidak mempunyai sensor diri, serta mempunyai energi sendiri.

1   3.    Biografi Sigmund Freud
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko  Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang akhirnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya. Pengalaman seksual dari Ibu, seperti menyusui, selanjutnya mengalami perkembangannya atau tersublimasi hingga memunculkan berbagai prilaku lain yang disesuaikan dengan aturan norma masyarakat atau norma Ayah.
Namun dalam perjalanannya setelah kolega kerjanya Alferd Adler, mengungkapkan adanya insting mati di dalam diri manusia, walaupun Freud pada awalnya menolak pernyataan Adler tersebut dengan menyangkalnya habis-habisan, namun pada akhirnya Freudpun mensejajarkan atau tidak menunggalkan insting seksual saja yang ada di dalam diri manusia, namun disandingkan dengan insting mati (Thanatos).
Walaupun begitu dia tidak pernah menyinggung asal teori tersebut sebetulnya dikemukakan oleh Adler awal mulanya.Freud tertarik dan belajar hipnotis di Perancis, lalu menggunakannya untuk membantu penderita penyakit mental. Freud kemudian meninggalkan hipnotis setelah ia berhasil menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan Psikologis yaitu asosiasi bebas dan analisis mimpi. Dasar terciptanya metode tersebut adalah dari konsep alam bawah sadar, asosiasi bebas adalah metode yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang ditekan oleh diri seseorang namun terus mendorong keluar secara tidak disadari hingga menimbulkan permasalahan.


Sedangkan Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang.
Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil di-ungkap, maka untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.Hal-hal ini dilakukan untuk mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai "obat dengan berbicara". Hal-hal ini menjadi unsur inti psikoanalisis. Freud terutama tertarik pada kondisi yang dulu disebut histeria dan sekarang disebut sindrom konversi.
Teori-teori Freud, dan caranya mengobati pasien, menimbulkan kontroversi di Wina abad kesembilan belas, dan masih diperdebatkan sengit pada masa kini. Gagasan Freud biasanya dibahas dan dianalisis sebagai karya sastra, filsafat, dan budaya umum, selain sebagai debat yang berterusan sebagai risalah ilmiah dan kedokteran ini.
Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

2    4.  Tingkat Kehidupan Mental
Bagi freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Dalam psikoloi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai prose maupun lokasi.
a.       Alam Tidak Sadar
Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting yang tak kita sadari ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita.


b.    Alam Bawah Sadar
Alam bawah sadar (preconsciuous) ini memuat semua elemen yang tak disadar, tetapi bisa muncul dalm kesadaran dengan cepat atau agak sukar.
c.    Alam Sadar
Alam sadar yang memainkan peran tidak berarti dalam teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemn-elemen mental yang setiap saat berasda dalam kesadaran. Ada dua pintu yang dapat dilalui oleh pikiran agar masuk kea lam sadar. Pintu pertama adalah melalui system kesadaran perseptual dan yang kedua dating dari dalam struktur mental dan mencakup gagasan-gagasan yang membuat cemas, tetapi terselubung dengan rapi yang berasal dari alam tidak sadar.

3.           5. Wilayah Pikiran
Ada tiga sistem yang terdapat dalam struktur kepribadian, yaitu id, ego dan super ego.
·         Id adalah sumber segala energi psikis. Jiwa seorang bayi yang baru lahir hanya terdiri dari id. Isinya adalah impuls-impuls yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan biologis dan impuls-impuls inilah yang mengatur seluruh tingkah laku bayi. Karena id merupakan sistem yang tidak di sadari, maka semua ciri ketidaksadaran berlaku buat id: amoral, tidak terpengaruh oleh waktu, tidak mempedulikan realitas, tidak menyensor diri sendiri dan bekerja atas dasar prinsip kesenangan.Sumber energi ego berasal dari id. Dalam perkembangan selanjutnya, ego akan berdiri sendiri, terpisah dari id, tetapi sumber energinya tetap berasal dari id. Fungsi utama ego adalah menghadapi realitas dan menerjemahkan untuk id. Oleh karena itu, dikatakan bahwa ego berfungsi atas dasar prinsip realitas (reality principle).
·         Ego disamping bekerja atas dasar prinsip realitas, ego juga beroperasi atas dasar proses berpikir sekunder. Jadi, dalam menginterpretasikan realitas ego menggunakan logika. Selain itu, persepsi dan kognisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses sekunder tersebut. Dengan proses sekunder itu ego menguji realitas.
·         Superego adalah sistem moral dari kepribadian. Sistem ini berisi norma-norma budaya, nilai-nilai sosial, dan tata cara yang sudah diserap ke dalam jiwa. Superego merupakan perkembangan dari ego.
Sifat superego sama dengan id, dalam arti tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat, tidak mempunyai sensor diri, serta mempunyai energi sendiri. Ia pun mengabaikan realitas, tetapi superego mempunyai fungsi yang bertentangan dengan id. Jika id berprinsip mencari kesenangan, superego mencari kesempurnaan (perfection). Demi kesempurnaan itu, superego berusaha menghambat impuls-impuls dari id sehingga tidak muncul dalam tingkah laku.Superego terbentuk sebagai reaksi terhadap tata aturan masyarakat yang dihadapkan kepada anak oleh orang tua (atau tokoh orang tua) melalui mekanisme hukum dan ganjaran.
Dengan demikian, tujuan utama proses sosialisasi menurut Freud adalah pembentukan superego yang sehat. Orang yang tersosialisasi adalah orang menerima tata aturan masyarakat sebagai aturan-aturannya sendiri.
Superego mempunyai fungsi yang bertentangan dengan id, tetapi kehendak keduanya diketahui oleh ego. Tugas ego adalah menyusun strategi tingkah laku sedemikian rupa sehingga keinginan kedua pihak terpenuhi dan sekaligus sesuai dengan realitas. Kemampuan ego untuk menyeimbangkan energi-energi dari id dan dari superego sangat penting artinya bagi kepribadian. Kalau energi dari superego terlalu besar, maka orang yang bersangkutan akan menjadi selalu ragu-ragu, takut-takut, terkekang. Namun, jika energi id terlalu besar, maka akan kita dapati orang yang impulsive, seenaknya sendiri, mengabaikan tata aturan sosial.

4.    6. Ciri-ciri Kepribadian Sehat Menurut freud
·         Mampu menilai diri sendiri secara realisitik, mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
·         Mampu menilai situasi secara realistic dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.


·         Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
·         Menerima tanggung jawab dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
·         Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
·         Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
·         Berorientasi keluar (ekstrovert) bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain.
·         Penerimaan sosial mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
·         Berbahagia situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

7. Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu
1.      Sigmund Freud merupakan pendiri teori Psikoanalisis
2.      Sigmund Freud membagi kehidupan mental menjadi dua tingkat yaitu alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Dalam psikoloi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami.
3.      Dan ada tiga sistem yang terdapat dalam struktur kepribadian, yaitu id, ego dan super ego.
4.      Ada sembilan ciri-ciri kepribadian sehat menurut Freud

DAFTAR PUSTAKA
1.      Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta: Salemba Humanika
2.       Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius
3.      http://ajengdwiy-ajeng.blogspot.com/2013/03/teori-kepribadian-sehat-aliran.html
n





0 komentar:

Posting Komentar

 

kholqy.psi Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template