A.
Analisis transaksional
Analisis transaksional pada dasarnya adalah suatu
deskripsi tentang apa yang dikerjakan dan dikatakan orang itu tentang dirinya
sendiri dan tentang orang lain. Apapu n yang terjadi antar manusia akan
melibatkan transasksi antara status ego mereka; manakala pesan diasampaikan
maka diharapkan adanya tanggapan. Ada tiga jenis transaksional:
1.
Komplemeter
Trnsaksi komplemeter terjadi manakala
pesan yang dikirim dari status ego yang spesifik mendapatkan tanggapan seperti
yang telah diramalkan sebelumnya dari status ego spesifik dari orang lain.
2.
Lintas
Transaksi lintas terjadi manakala
suatu tanggapan yang tidak diramalkan diberikan terhadap pesan yang dikirimkan
seseorang.
3.
Tersembunmyi
Transaksi tersembunyi adalah sebuah pesan
yang tersembunyi.
Analisis transaksional adalah suatu pendekatan
psikoterapeutik yang sangat dapat diterapkan dalam praktik pekerjaan social
klinis (cooper dan turner, 1996)
analisis transaksional gagasan eric berne merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi,
menganalisa, dan mengubah saling pengaruh diantara manusia, yang menekankan
interaksi keduqaanya (antara diri
manusia dan manusia lain) dan kesadalan internal (regulasi dan ekspresi diri).
Tujuan benre adalah untuk mensistesiskan gagasan-gagasannya dengan
menggunakan istilah-istilah yang dapat dipaham, sehingga klien dapat
berpertisipasi secara aktif dalam mengorganisasikan arah penanganannya sendiri.
B.
Konsep-konsep Analisis
transaksional
Konsep
Dasar Pandangan tentang sikap manusia Analisis Transaksional berakar dalam
suatu filsafat anti deterministik yang memandang bahwa kehidupan manusia
bukanlah suatu yang sudah ditentukan. Analisis Transaksional didasarkan pada
asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusan pada masa
lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan
kembali keputusan yang telah pernah diambil. Berne dalam pandangannya meyakini
bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih dan, dalam menghadapi
persoalan-persoalan hidupnya.
C.
Unsur-unsur analisi
transaksional
Analisis transaksional berakar pada suatu filsafat yang antidetermenistik
serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengkondisian dan pemrograman
awal. Disamping itu, analisis transaksional berpijak pada asumsi-asumsi bahwa
orang-orang sanggup memahami putusan-putusan masa lampaunya serta orang-orang
mampu memilih untuk memutuskan ulang.
Analsisis transaksional meletakan kepercayaan pada kesanggupan individu
untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan dan
tingkah laku baru. Meskipun percaya bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk
memilih, Berne merasa bahwa hanya sedikit orang yang sampai pada kesadaran akan
perlunya menjadi otonom. “manusia dilahirkan bebas tetapi satu hal paling
pertama yang dipelajari adalah berbuat sebagaimana diperintahkan dan dia menghabiskan
sisia hidupnya dengan berbuat seperti itu. Jadi, penghambatan diri yang pertama
dijalani adalah penghambatan pada orang tua. Dia menuruti perintah-perintah
orang tua untuk selamanya, hanya dalam beberapa keadaan saja memperoleh hak
untuk memilih cara-cara sendiri dan menghibur diri dengan suatu ilusi tentang
otonom
D.
Teknik-teknik analisi transaksional
Teknik-teknik konseling
analisis transaksional banyak menggunakan teknik-teknik pendekatan Gestalt.
James dan Jongeward (1971) mengombinasikan konsep dan proses analisi
transaksional dengan eksperimen Gestalt dan kombinasi ini memberikan hasil yang
menjanjikan pada self-awareness dan autonomy.
1) Metode Didaktik (Didactic Methods).
2) Kursi Kosong (Empty Chair).
3) Bermain Peran (Role Playing)
4) Penokohan Keluarga (Family Playing)
5) Analisi Ritual dan Waktu luang (Analysis
of Rituals and Pastime)
Daftar Pustaka:
Roberts.A.R.
Greene, g.j. 2008. Buku pintar pekerja social.:Jakarta.gunung mulya
Corey,G.(1995),theory
and prantice of counseling and psychotherapy,semarang:brooks/cole publishing
company