Kamis, 09 Oktober 2014

tugas psikologi management

Tugas pertemuan 1
I.                    
A.    Apa itu management
Banyak definisi-desinisi apa itu yang dimaksud dengan  management? Tokoh-tokoh banyak yang menyumbangkan pengetahuannya  atas definisinya  untu kita memahami apa itu management, diantaranya :
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Mary Parker Follet  mendefinisikan Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
John R. Schermerhom, Jr mendefinisikan Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan 
Dari semua definisi diatas kita dapat memahami bahwa management adalah  pencapaian tujuan – tujuan organisasi organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, peraturan dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional.

B.     Sebutkan jenis-jenis management
Ada beberapa jenis maganement diantarannya:
1.      Manajemen Sumber Daya Manusia
 penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
2.      Management pemasaran 
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
3.       Manajemen Produksi 
    penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
4.      Manajemen Keuangan 
     kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu  berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
5.      Manajemen Informasi 
   kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksterna.
6.      Manajemen Strategi, Secara sederhana manajemen dapat di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
7.      Manajemen operasi 
      area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien

C.     Apa itu psikologi management

Setelah mengetahui definisi dari manajemen diatas ada pula management dalam bidang psikologi yaitu psikologi management yang didefinisikan ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

D.    Tujuan psikologi management
Untuk memberi gambaran aturan-aturan untuk mendisiplinkan dan mensukseskan suatu organisasi atau perusahaan  perlu menggunakan psikologi management karena disamping kita bekerja di suatu perusahan yang mana membutuhkan fasilitas dan modal besar kita juga perlu mensejahterakan sumberdaya manusianya terlebih dahulu karena dengan kesejahteraan sumber daya manusia disuatu perusahaan maka sumber daya mnusia itu akan menjadi produktif dan bekerja dengan baik dimana itu akan member kesuksesan dan kemajuan suatu perusahaan. Tujuan dari psikologi menagemen diantaranya:
a.       Memjadika seorang pemimpin atau manager yang aktif dan diikuti oleh bawahannya
b.      Memantapkan program yang dibuat oleh suatu perusahaan atau duatu organisasi
c.       Untuk membuat sumber daya mnusia yang produktif
d.      Untuk membuat sumber daya manusiannya bekerja dengan baik
e.       Untuk memahami tingkah laku antar karyawan untuk kepentingan kemajuan suatu organisasi atau perusahaan
f.       Untuk membantu mengatasi krisis managerial di suatu perusahaan
g.      Untuk membatu suatu organisasi dlam menghadapi suatu maslah
h.      Membantu menerapkan sikap yang baik antara semua orang yang bekerja di suatu perusahaan tertentu agar kekompakannya terjaga dimana itu akan memberikan akibat bagus untuk perusahaan tertentu.

II
A.    Apa itu kepemimpinan
Banyak pengertian kepemimpinan (dalam Wahjosumidjo) , di antaranya adalah:

Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang dikembangkan belum ada satu teori pun yang dirasakan paling sempurna.
George P. Terry  “Leadership is the activity of influencing exercised to strive willingly for group objective". Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
 Robert Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan Fred Massarik“Leadership as interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Harold Koontz and Cyril O”Donnell “Leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal”.
Stogdill(1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan tentang kepemimpinan dapat dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah mencoba membuat batasan tentang pengertian tersebut. Pernyataan ini ini menggambarkan kemajemukan pengertiaan kepemimpinan ini.
Manajement sering dikacaukan dengan kepemimpinan. Bennis dan Nanus (1985) melihat perbedaan yang mendasar antara management dan kepemimpinan. To manage, menurut mereka berarti to bring about, to accomplish, to have charge of or responsibility for, to conduct. Sedangkan leading adalah influencing, guiding in direction, course, action, opinion.
Hersey dan Blanchaed (1982) mengatakan bahwa : in essence leadership is a broader concept than management. Namun menurut Davis (1967) leadership is part of management, but not all of it. A manager is required to plane and organize, for example, but all we ask of the leader is that he gets others to follow.
Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektifitas sedangkan management lebih berhubungan dengan efesien. Bisnis mengatakan bahwa pemimpin di the right things, sedangkan manager do the things right.
Lepemimpina merupakan sesuatu yang penting bagi manager. Para manager merupakan pemimpin( dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin tidak perlu jadi manager.

B.     Teori kepemimpinan
1.      Kajian Ohio State University
Pada tahun 1956 sekelompok peneliti. Antara lain Stigdill, Flerishmen. Dan lain-lain daro Ohio State University mulai dengan serangkaian penelitian  kepemimipinan untuk menemukrenali dimensi-dimensi dari perilaku pemimpin. Mereka mengembangkan questioner urian [perilaku pemimpin (leader behavior question naire-LBDQ) yang merupakan alat untuk menguraikan bagaimana seorang pemimpin melakukan kegiatan0kegiatan (Stogdill dan Coons). Dalam berbagai penelitian mereka selalu menemukan dua dimensi utama dari perilaku pemimpin  yang kemudian dikenal sebagai penenggangan. (consideration) dan memprakarsai struktur (initiating structure)
Peneggangan menggambarkan derajat dan corak hubungan seorang pemimpin dan bawahannya, yang ditandai oleh saling bahay, penghargaan terhadap gagasan bawahan dan penenggangan terhadap persaan bawahan.
Memprakarsai struktur menggambarkan sejauh mana seorang pemimpin member batasan dan struktur kepada perannya dan peran baawahannya untuk mwncapai tujuan kelompoknya.
Dalam penelitian selajutnya kedua dimensi perilaku pemimpin ini dihubungkan dengan aktivitas manajerial. Hasil-hasil penelitian tidak selalu saling menunjang, bahkan tampak adanya hasil-hasil penelitian yang seolah-olah bertentangan.
Dengan dua dimensi menenggangan dan memprakarsai struktur dapat diperoleh empat macam gaya kepemimpinan  yaitu:
a.       Penenggangan rendaah dan memprakarsai  strukturrendah
b.      Penenggangan tinggi  dan memprakarsai  strukturrendah
c.       Penenggangan tinggi dan memprakarsai  struktur tinggi
d.      Penenggangan rendah dan memprakarsai  struktur tinggi
e.        
Tinngi (t)



Penenggangan (p)




Rendah (r)
P rendah
M tinggi
P rendah
M tinggi
P rendah
M rendah
P rendah
M tinggi
Rendah            memprakarsai struktur          tinggi


Kuadran dari dimensi penenggangan dan memprakarsai struktur
Stogdill (1976) stelah mempelajari penelitian-penelitian tentang keempat gaya kepemimpinan tersebut akhirnya dengan hati-hati menyimpulkan bahwa  research in a variety of situations indicates that leaders are rated more effective when they score high in both consideration and initiating structure.  Ia selanjutnya juga menemukan bahwa:
a.       Produktivitas kelompok sedikit lebih tinggi jika dihubungkan dengan struktur daripada jika dihubungkan dengan penenggangan
b.      Kepuasan anggota sedikit lebih tinggu jika dihubungkan dengan peneggangan daripada jika dihubungkan dengan struktur.
c.       Kelekatan kelompok (group cohesiveness) memiliki hubungan yang kira-kira sama seringnya dengan penenggangan dan struktur.

2.      Garida Managerial
Blake dan mouton (1964) dalam mengambangkan garida manajerial mereka menggunakan dua dimensi juga. Gerak tegak yang dibagi kedalam Sembilan bagian yang sma besar, adalah dimensi perhatian terhadap manusia (PM), garis mendatar, yang juga dibagi kedalam Sembilan bagian yang sama adalah dimensi perhatian terhadap produksi  (PP) . garida managerial mereka tersiri dari 9x9=18. Setiap sel mencerminkan perilaku pemimpin berdasarkan kedua dimensi tersebut. Namun demikian, mereka hanya membedakan lima gaya managemen, yang  masing-masing merupakan kombinasi dari kedua angka sesuai dengan tempat dari sel tersebut, yaitu
1,1 : PP dan PM rendah
9,1 : PP tinggi dan PM rendah
9,9 : pencapaian kerja yang berhasil diperoleh dari orang yang terikat.
1,9 : perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebutuhan orang untuk hubungan yang memuaskan mengarah kepada satu Suasana organisasi
5,5 : prestasi kerja organisasi yang serasi

tinggi
1,9







9,9




















PM







































M









Redah     
1,1







1,9

rendah


PP




tinggi

3.      Model contingency dari kepemimpinsn ysng efektif dikembsngksn oleh Fiedler (1967) menurut model ini tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh istem motivasi dan pemimpin dan sejasuh mana pemimpin dapat mengendaliakn dan mempengaruhi suatu situasi tertentu.
Untuk menilai system motivasi dari pemimpin, pemimpin harus mengisi suatu sklala sikap  dalam bentuk skala semantic differential, suatu skala yang terdiri dari 16 butir skla bipolar


pleasant     _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:    unpleasant
                  8          7          6          5          4          3          2          1
Friendly     _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:    unfriendly
                  8          7          6          5          4          3          2          1
Rejecting   _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:   accepting
                  1          2          3          4          5          6          7          8




Gloomy     _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:    cheerful
                  1          2          3          4          5          6          7          8
open          _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:         _:    guarded
                  8          7          6          5          4          3          2          1

                                          System motivasi pemimpin
Skor yang diperoleh menggambarkan jarak psikologis  yang dirasakan oleh pemimpin antara dia sendiri dengan “ rekan kerja yang dia paling tidak disenangi”
4.      Teori  tiga dimensi
Reddin (1970) mengembangkan teori tiga dimensinya dengan menambahkan dimensi ketiganya pada dimensi dari orientasi-tugas (OT)  dan dimensi Orientasi-Hubungan (OH). Dimensi ketiga merupakan dimensi efektivitas. Dengan menggunakan OH sebagai sumbu tegak dan OT sebagai sumbu mendatar ia menemukenali emapat gaya dasar dari perilaku managerial, yaitu:
1.      Separated : perilaku OT dan OH digunakan sedikit sekali
2.      Related : perilaku OH yng terutama digunakan
3.      Integrated : perilaku OH dan OT banyak digunakan
4.      Dedicated: perilaku OT yang terutama digunakan

5.      Teori kepemimpinan situasional
Teori kepemimpinan situasional , yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard (1982) yang merupakn pengolahan dari model efektifitas pemimpin yang  tiga dimensi, didasarka ats hubungan kurvalinear antara perilaku tugas dan perilaku hubungan dan kedewasaan. Teori  ini berusaha untuk  memberikan  pemahaman kepada pemimpin  tentang kaitan antara gaya kepemimpina yang efektive dengan t ingkat kedewasaan deri para pengikutnya. Hersey dan Blanchard berpendapat bahwa bawahan mwrupakan factor yang sangat penting dalam situasi kepemimpinan. Tingak kedewasaan dari para bawahan menentukan gaya efektif dari pemimpin.



III
A.    Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah berbagai kegiatan yang dibuat atau  ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu waktu  tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa  perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukannya.
 Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan


B.     Manfaat perencanaan
Kita akan menyusun banyak rencana jika rencana  itu sendiri mempunyai manfaat untuk kita, manfaan dari perencanaan tersebut diantaranya:
1.       Meminimalkan resiko atau ketidak pastian
2.      Perencanaan membantu dalam mencapai ekonomi
3.        Perencanaan meningkatkan moral anggota organisasi
4.       Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
5.        Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
6.      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
7.      Pemilihan berbagai alternatif terbaik.
8.      Standar pelaksanaan dan pengawasan.
9.       Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
10.  Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
11.  Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
12.  Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
13.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
14.  Menghemat waktu, usaha dan dana.

C.     Jenis –jenis perencanaan dalam organisasi.     
Ada beberapa jenis dari perencanaan dalam organisasi diantaranya:
1.      Perencanaan jangka panjang (long range palnning), yaitu perencanaan yang berfokus pada apa dan keadaan bagaimana yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir suatu periode tertentu.
2.      Perencanaan jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan operasional yang berfokus pada jangka waktu yang lebih pendek, sekitar satu tahun. Biasanya kebanyakandipakai organisasi nonprofit yang kecil saat mengembangkan sasaran awal, rencana program, dan anggarannya
Dalam dua jenis umum  diatas, jenis dari perencanaan terdapar lagi jenis-jenisnya diantaranya:
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi.
2.       Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
3.       Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasiona.
4.        Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.

Sumber:

 Feinberg, M,R, Tanofsky Robert & Tarrant, J.J. 1994.PSIKOLOGI MANAJEMEN. Mitra Utama. Jakarta.
Munandar, A.S. 2001. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. UI-Press. Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 

kholqy.psi Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template