Tugas
pertemuan 1
I.
A. Apa
itu management
Banyak
definisi-desinisi apa itu yang dimaksud dengan
management? Tokoh-tokoh banyak yang menyumbangkan pengetahuannya atas definisinya untu kita memahami apa itu management,
diantaranya :
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
Mary Parker Follet mendefinisikan Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
John R. Schermerhom, Jr mendefinisikan Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Dari
semua definisi diatas kita dapat memahami bahwa management adalah pencapaian tujuan – tujuan organisasi
organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan,
kepemimpinan, peraturan dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional.
B. Sebutkan
jenis-jenis management
Ada beberapa jenis maganement diantarannya:
1. Manajemen
Sumber Daya Manusia
penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun
2. Management pemasaran
kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
3. Manajemen
Produksi
penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
4. Manajemen
Keuangan
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
5. Manajemen
Informasi
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksterna.
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yaitu berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksterna.
6. Manajemen Strategi,
Secara sederhana manajemen dapat
di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian,
Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
7. Manajemen
operasi
area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien
area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien
C. Apa
itu psikologi management
Setelah
mengetahui definisi dari manajemen diatas ada pula management dalam bidang
psikologi yaitu psikologi management yang didefinisikan ilmu tentang bagaimana
mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
D. Tujuan
psikologi management
Untuk
memberi gambaran aturan-aturan untuk mendisiplinkan dan mensukseskan suatu
organisasi atau perusahaan perlu
menggunakan psikologi management karena disamping kita bekerja di suatu
perusahan yang mana membutuhkan fasilitas dan modal besar kita juga perlu
mensejahterakan sumberdaya manusianya terlebih dahulu karena dengan
kesejahteraan sumber daya manusia disuatu perusahaan maka sumber daya mnusia
itu akan menjadi produktif dan bekerja dengan baik dimana itu akan member
kesuksesan dan kemajuan suatu perusahaan. Tujuan dari psikologi menagemen
diantaranya:
a. Memjadika
seorang pemimpin atau manager yang aktif dan diikuti oleh bawahannya
b. Memantapkan
program yang dibuat oleh suatu perusahaan atau duatu organisasi
c. Untuk
membuat sumber daya mnusia yang produktif
d. Untuk
membuat sumber daya manusiannya bekerja dengan baik
e. Untuk
memahami tingkah laku antar karyawan untuk kepentingan kemajuan suatu
organisasi atau perusahaan
f. Untuk
membantu mengatasi krisis managerial di suatu perusahaan
g. Untuk
membatu suatu organisasi dlam menghadapi suatu maslah
h. Membantu
menerapkan sikap yang baik antara semua orang yang bekerja di suatu perusahaan
tertentu agar kekompakannya terjaga dimana itu akan memberikan akibat bagus
untuk perusahaan tertentu.
II
A. Apa
itu kepemimpinan
Banyak pengertian kepemimpinan
(dalam Wahjosumidjo) , di antaranya adalah:
Meskipun
telah banyak teori kepemimpinan yang dikembangkan belum ada satu teori pun yang
dirasakan paling sempurna.
George P. Terry “Leadership is the activity of
influencing exercised to strive willingly for group objective".
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
Robert
Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan Fred Massarik“Leadership as interpersonal
influence exercised in a situation and directed, through the communication
process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan
sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan
melalui proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Harold Koontz and Cyril O”Donnell “Leadership
is influencing people to follow in the achievement of a common goal”.
Stogdill(1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan
tentang kepemimpinan dapat dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah
mencoba membuat batasan tentang pengertian tersebut. Pernyataan ini ini menggambarkan
kemajemukan pengertiaan kepemimpinan ini.
Manajement
sering dikacaukan dengan kepemimpinan. Bennis dan Nanus (1985) melihat
perbedaan yang mendasar antara management dan kepemimpinan. To manage, menurut
mereka berarti to bring about, to accomplish, to have charge of or
responsibility for, to conduct. Sedangkan leading adalah influencing, guiding
in direction, course, action, opinion.
Hersey
dan Blanchaed (1982) mengatakan bahwa : in essence leadership is a broader
concept than management. Namun menurut Davis (1967) leadership is part of
management, but not all of it. A manager is required to plane and organize, for
example, but all we ask of the leader is that he gets others to follow.
Kepemimpinan
lebih berhubungan dengan efektifitas sedangkan management lebih berhubungan
dengan efesien. Bisnis mengatakan bahwa pemimpin di the right things, sedangkan
manager do the things right.
Lepemimpina
merupakan sesuatu yang penting bagi manager. Para manager merupakan pemimpin(
dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin tidak perlu jadi manager.
B. Teori
kepemimpinan
1. Kajian
Ohio State University
Pada tahun 1956
sekelompok peneliti. Antara lain Stigdill, Flerishmen. Dan lain-lain daro Ohio
State University mulai dengan serangkaian penelitian kepemimipinan untuk menemukrenali
dimensi-dimensi dari perilaku pemimpin. Mereka mengembangkan questioner urian
[perilaku pemimpin (leader behavior
question naire-LBDQ) yang merupakan alat untuk menguraikan bagaimana
seorang pemimpin melakukan kegiatan0kegiatan (Stogdill dan Coons). Dalam
berbagai penelitian mereka selalu menemukan dua dimensi utama dari perilaku
pemimpin yang kemudian dikenal sebagai
penenggangan. (consideration) dan
memprakarsai struktur (initiating
structure)
Peneggangan
menggambarkan derajat dan corak hubungan seorang pemimpin dan bawahannya, yang
ditandai oleh saling bahay, penghargaan terhadap gagasan bawahan dan
penenggangan terhadap persaan bawahan.
Memprakarsai
struktur menggambarkan sejauh mana seorang pemimpin member batasan dan struktur
kepada perannya dan peran baawahannya untuk mwncapai tujuan kelompoknya.
Dalam penelitian
selajutnya kedua dimensi perilaku pemimpin ini dihubungkan dengan aktivitas
manajerial. Hasil-hasil penelitian tidak selalu saling menunjang, bahkan tampak
adanya hasil-hasil penelitian yang seolah-olah bertentangan.
Dengan dua
dimensi menenggangan dan memprakarsai struktur dapat diperoleh empat macam gaya
kepemimpinan yaitu:
a. Penenggangan
rendaah dan memprakarsai strukturrendah
b. Penenggangan
tinggi dan memprakarsai strukturrendah
c. Penenggangan
tinggi dan memprakarsai struktur tinggi
d. Penenggangan
rendah dan memprakarsai struktur tinggi
e.
Tinngi
(t)
Penenggangan
(p)
Rendah
(r)
|
Rendah memprakarsai struktur tinggi
|
Kuadran dari
dimensi penenggangan dan memprakarsai struktur
Stogdill (1976) stelah mempelajari
penelitian-penelitian tentang keempat gaya kepemimpinan tersebut akhirnya
dengan hati-hati menyimpulkan bahwa research in a variety of situations indicates
that leaders are rated more effective when they score high in both
consideration and initiating structure. Ia selanjutnya juga menemukan bahwa:
a. Produktivitas
kelompok sedikit lebih tinggi jika dihubungkan dengan struktur daripada jika
dihubungkan dengan penenggangan
b. Kepuasan
anggota sedikit lebih tinggu jika dihubungkan dengan peneggangan daripada jika
dihubungkan dengan struktur.
c. Kelekatan
kelompok (group cohesiveness) memiliki
hubungan yang kira-kira sama seringnya dengan penenggangan dan struktur.
2. Garida
Managerial
Blake dan mouton
(1964) dalam mengambangkan garida manajerial mereka menggunakan dua dimensi
juga. Gerak tegak yang dibagi kedalam Sembilan bagian yang sma besar, adalah
dimensi perhatian terhadap manusia (PM), garis mendatar, yang juga dibagi
kedalam Sembilan bagian yang sama adalah dimensi perhatian terhadap
produksi (PP) . garida managerial mereka
tersiri dari 9x9=18. Setiap sel mencerminkan perilaku pemimpin berdasarkan
kedua dimensi tersebut. Namun demikian, mereka hanya membedakan lima gaya
managemen, yang masing-masing merupakan
kombinasi dari kedua angka sesuai dengan tempat dari sel tersebut, yaitu
1,1 : PP dan PM rendah
9,1 : PP tinggi dan PM rendah
9,9 : pencapaian kerja yang berhasil diperoleh dari
orang yang terikat.
1,9 : perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
kebutuhan orang untuk hubungan yang memuaskan mengarah kepada satu Suasana
organisasi
5,5 : prestasi kerja organisasi yang serasi
1,9
|
9,9
|
||||||||
PM
|
|||||||||
M
|
|||||||||
Redah
|
1,1
|
1,9
|
|||||||
PP
|
tinggi
|
3. Model
contingency dari kepemimpinsn ysng efektif dikembsngksn oleh Fiedler (1967)
menurut model ini tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi
oleh istem motivasi dan pemimpin dan sejasuh mana pemimpin dapat mengendaliakn
dan mempengaruhi suatu situasi tertentu.
Untuk menilai
system motivasi dari pemimpin, pemimpin harus mengisi suatu sklala sikap dalam bentuk skala semantic differential,
suatu skala yang terdiri dari 16 butir skla bipolar
8 7 6 5 4 3 2 1
Friendly _: _: _: _: _: _: _: _: unfriendly
8 7 6 5 4 3 2 1
Rejecting _: _: _: _: _: _: _: _: accepting
1 2 3 4 5 6 7 8
Gloomy _: _: _: _: _: _: _: _: cheerful
1 2 3 4 5 6 7 8
open _: _: _: _: _: _: _: _: guarded
8 7 6 5 4 3 2 1
System
motivasi pemimpin
Skor yang diperoleh menggambarkan jarak
psikologis yang dirasakan oleh pemimpin
antara dia sendiri dengan “ rekan kerja yang dia paling tidak disenangi”
4. Teori tiga dimensi
Reddin (1970)
mengembangkan teori tiga dimensinya dengan menambahkan dimensi ketiganya pada
dimensi dari orientasi-tugas (OT) dan
dimensi Orientasi-Hubungan (OH). Dimensi ketiga merupakan dimensi efektivitas.
Dengan menggunakan OH sebagai sumbu tegak dan OT sebagai sumbu mendatar ia
menemukenali emapat gaya dasar dari perilaku managerial, yaitu:
1. Separated
: perilaku OT dan OH digunakan sedikit sekali
2. Related
: perilaku OH yng terutama digunakan
3. Integrated
: perilaku OH dan OT banyak digunakan
4. Dedicated:
perilaku OT yang terutama digunakan
5. Teori
kepemimpinan situasional
Teori
kepemimpinan situasional , yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard (1982)
yang merupakn pengolahan dari model efektifitas pemimpin yang tiga dimensi, didasarka ats hubungan
kurvalinear antara perilaku tugas dan perilaku hubungan dan kedewasaan. Teori ini berusaha untuk memberikan
pemahaman kepada pemimpin tentang
kaitan antara gaya kepemimpina yang efektive dengan t ingkat kedewasaan deri
para pengikutnya. Hersey dan Blanchard berpendapat bahwa bawahan mwrupakan
factor yang sangat penting dalam situasi kepemimpinan. Tingak kedewasaan dari
para bawahan menentukan gaya efektif dari pemimpin.
III
A. Pengertian
perencanaan
Perencanaan adalah berbagai kegiatan yang dibuat atau ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu
waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman
(2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam
Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan
bagaimana cara melakukannya.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan
B. Manfaat
perencanaan
Kita akan menyusun banyak rencana
jika rencana itu sendiri mempunyai
manfaat untuk kita, manfaan dari perencanaan tersebut diantaranya:
1. Meminimalkan
resiko atau ketidak pastian
2. Perencanaan
membantu dalam mencapai ekonomi
3. Perencanaan
meningkatkan moral anggota organisasi
4. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
5. Membantu
dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
6. Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
7. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik.
8. Standar
pelaksanaan dan pengawasan.
9. Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
10. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi.
11. Alat memudahkan
dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
12. Membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
13. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
14. Menghemat
waktu, usaha dan dana.
C. Jenis
–jenis perencanaan dalam organisasi.
Ada
beberapa jenis dari perencanaan dalam organisasi diantaranya:
1. Perencanaan
jangka panjang (long range palnning), yaitu perencanaan yang berfokus pada apa
dan keadaan bagaimana yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir suatu
periode tertentu.
2. Perencanaan
jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan operasional yang
berfokus pada jangka waktu yang lebih pendek, sekitar satu tahun. Biasanya
kebanyakandipakai organisasi nonprofit yang kecil saat mengembangkan sasaran
awal, rencana program, dan anggarannya
Dalam
dua jenis umum diatas, jenis dari
perencanaan terdapar lagi jenis-jenisnya diantaranya:
1. Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi.
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi.
2. Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
3. Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasiona.
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasiona.
4. Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Sumber:
Feinberg, M,R, Tanofsky Robert & Tarrant,
J.J. 1994.PSIKOLOGI MANAJEMEN. Mitra
Utama. Jakarta.
Munandar, A.S. 2001. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. UI-Press. Jakarta.
Munandar, A.S. 2001. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. UI-Press. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar